Segmentation, Targeting dan Positioning atau biasa disebut dengan STP adalah basic foundation dari sebuah strategi. Bagian ini terlihat penuh teoritikal dan boring serta sering dianggap ga begitu penting bahkan mirisnya di skip begitu saja.
Ini merupakan tools Strategic di Marketing yang menjadi kunci perjalanan startegi Brand atau Product tersebut dimasa yang akan datang. Yuk kita mengenal lebih dekat dengan STP ini.
Segmentasi
Segmentasi, kata ini sering sekali kita dengar dan seringkali bingung membedakan dengan Targeting. Bahasa mudah dari Segmentasi adalah cara kita melihat atau membagi pasar atau pelanggan. Sebagai contoh, kita bisa melihat pasar atau pelanggan atas kemampuan daya beli, ini yang kita kenal dengan A class, B class, C class dan D class. Dimana setiap class mewakili range daya beli dan angka range yang jamak digunakan adalah yang berasal dari Nielsen.
Segmentasi juga bisa dilihat berdasarkan Demografi seperti gender, usia, agama, latar belakang pendidikan hingga yang lebih advance seperti Lifestyle. Saat ini untuk memastikan perusahaan memberikan Product yang tepat kepada pelanggan yang tepat maka hal yang umum Segmentasi dibuat berdasarkan banyak kombinasi diatas.
Targeting
Setelah melakukan Segmentasi maka selanjutnya kita harus memilih bagian mana dari Segmentasi itu yang akan kita pilih. Nah memilih sebuah segmen untuk kita fokuskan disebut dengan Targeting. Kenapa kita harus memilih? Kita tidak bisa memberikan satu Product kepada semua orang karena setiap orang punya ekspektasi yang berbeda. Dan mungkin karena keterbatasan kita juga sulit menyediakan semua hal kepada semua orang.
Kunci dasar dari sebuah strategi adalah Fokus! Kenapa keterbatasan membuat kita harus mengalokasikan sumberdaya secara tepat guna sehingga menghasilkan impact yang maksimal.
Contoh: Segmentasi pasar adalah berdasarkan gender, pendidikan dan daya beli. Setelah melihat potensi pasar serta kemampuan kita untuk memberikan Product maka kita memilih Target Market yaitu Perempuan dengan tingkat pendidikan S1 keatas dan penghasilan 5 juta.
Bagaimana melakukan Targeting yang tepat? Yang sangat disarankan adalah dengan melakukan riset dan review atas resources yang kita miliki dan market yang akan kita hadapi. Ingat STP adalah fundamental Strategic.
Untuk membantu melakukan Targeting secara simple jika tidak memiliki kemampuan riset akan di Share pada tulisan yang lain. Namun sekali lagi sangat disarankan untuk dilakukan secara proper.
Positioning
Nah ini bahasa mudahnya adalah reason to buy atau jawaban dari pertanyaan Kenapa saya harus beli Product anda? Atau kenapa saya harus memilih anda dibanding competitor anda?
Setiap Product yang akan dikirim kepasar harus memiliki alasan untuk dibeli. Bahkan komoditas pun memiliki alasan untuk dibeli walau sangat simple seperti “kudu dibeli” alias kebutuhan pokok. Apalagi jika kita memilih Target Market yang sudah punya banyak pilihan (mainstream).
Kegagalan melakukan Segmentasi dan Targeting biasanya berakhir dengan Positioning pamungkas yaitu HARGA >.< , yah ini seharusnya hanya menjadi bagian dari Tactical namun banyak sekali perusahaan atau Brand yang berakhir menjadi Life Time Tactical sehingga secara otomatis menjadi Positioning mereka. Tidak heran mereka melakukan Everyday Discount hingga temen-temen di store bilang harga label itu cuman formalitas hiksss
Pilihlah Positioning yang bisa membuat mereka mengingat Product anda atau Brand anda. Karena hasil akhir dari tools STP adalah memenangkan Mind Share alias menjadi Top of Mind (TOM). Sehingga setiapkali calon pelanggan ingin membeli sebuah barang yang mereka butuhkan mereka ingat Product atau Brand anda.
Secara detail dalam memilih Positioning akan kita bahas pada sharing tulisan berikutnya.
Nah sekarang, coba lihat yuk apakah kita sudah melakukan dan memiliki STP?
cara marketing yang bagus sekali dan terstruktur dengan baik.
terima kasih admin untuk artikelnya yang menarik dan informatif ini.