7 (tujuh) P dikenal sebagai pengembangan Marketing Mix Tools, dimana basic awalnya adalah 4 (empat) P. Tools ini merupakan fundamental untuk dipahami sebelum membuat strategi marketing. Termasuk dalam melakukan positioning review untuk mencari strong focus yang akan membedakan kita dengan competitor lain serta menjadi Unique Selling Proposition (USP) kita atau bahasa simple nya adalah Kenapa Orang harus beli produk atau brand kita.
Yuk mengenal satu persatu dari 7 (tujuh) P ini :
Product
Ini adalah dasar utama, yaitu barang atau jasa yang mau ditawarkan. Strategi yang bisa dikembangkan dari Tools ini selain pengembangan product baik terkait dengan fitur maupun benefit nya juga pengembangan dengan apa yang disebut oleh produk itu sendiri.
Bingung? Contoh: Jika sebelumnya Product adalah Burger atau Kentang saja, maka dengan sebuah memberikan sebuah brand pada bundlingnya, Happy Meal jadi new product for MC Donalds.
Price
Ini adalah tools paling sering digunakan oleh para marketer baik karena memang punya keunggulan atas operasional sehingga bisa menawarkan lebih murah namun sering juga karena sudah “putus asa” ga tau mau bikin apa sehingga yang dilakukan adalah tactical banting harga >.<
Price itu lawannya adalah perceived value dari customer atau customer yang menilai pantes apa nggak harganya segitu berdasarkan ekspektasi yang mereka miliki dengan realita yang mereka hadapi. Begitu ada Gap antara realita vs ekspektasi maka keluarlah kata-kata mulai dari terlalu murah sampai dengan over price. Oleh karena itu sama customer jangan hanya bertanya mahal atau murah tapi cari tau apa ekspektasinya dan apa realitanya baru tau kenapa dibilang mahal dan murah.
Place
Dikenal sebagai tools distribusi. Yang berarti kemampuan untuk mendekati target market dengan product yang kita jual. Semakin merata dan mudah akan semakin bagus besar kemungkinan dibeli oleh customer.
Kesalahan umum atas tactical ini adalah marketer jarang sekali turun ke lapangan untuk lihat bagaimana, dimana dan seperti apa barangnya didistribusikan. Bagi marketer sudah kasih arahan ya itu tugasnya distribusi untuk memastikannya. Tidak heran sering sekali kita lihat program yang mereka buat jadi tidak tepat sasaran atau gagal karena productnya tidak ada.
Promotion
Seringkali tools tactical ini disalah mengerti dimana hanya dianggap sebagai program discount, free atau bundling saja. Atau juga sering dianggap hanya iklan saja. Promotion pada dasarnya komunikasi ke calon customer dan ke customer dimana pada tactical ini tidak hanya sebagai tools bikin orang beli namun juga bikin orang kenal dan paham dengan produk kita.
Oleh karena itu penting untuk bisa menerjemahkan Segmentasi, Targeting dan Positioning kita dengan baik dalam setiap kegiatan komunikasi kita. Kunci dari kegiatan promotion adalah konsistensi dan kejelasan pesan yang disampaikan.
Nah itu tadi adalah 4 (empat) P yang menjadi basic Marketing Mix Tools, berikut ini adalah 3 (tiga) tambahanya yang menjadi basic tools untuk industry jasa dan retail namun juga sekarang menjadi critical bagi seluruh industry.
People
Untuk industry yang jasa, People factor bahkan lebih penting daripada Product delivery. Karena interaksi manusia dalam proses delivery product nya sangat tinggi. Sebagai contoh, ga ada yang mau di potong rambutnya oleh tukang potong rambut yang galak dan kasar kan? Walau hasilnya bisa penuhin ekspektasi yang kita mau.
People bisa dilengkapi mulai dari yang basic yaitu strong product knowledge hingga an amazing manners. Remember personal touch itu selalu sukses bikin kesan mendalam ^.^
Process
System dan flow process layanan bisa menjadi tactical yang kuat. Hal ini sering terlupakan karena banyak marketer yang sangat lemah di operation management sehingga sering tidak melihat factor ini. Sebagai contoh Tesco di Korea mengembangkan belanja online via QR Code dengan menempelkan list of product di subway sukses meningkatkan tingkat transaksi tanpa harus menambah jumlah store.
Process menyangkut banyak hal mulai dari yang paling simple seperti layanan tukar tambah hingga yang paling complex dengan system CRM yang membuat kita bisa memberikan tawaran berbeda kepada setiap orang dengan secara otomatis di review dari pattern belanjanya.
Physical Evidence
Bagi retail company fit out store selalu menjadi hal penting karena ini akan memberikan experience yang membedakan dengan competitor mereka serta menjadi identitas mereka di tengah crowdnya store.
Namun secara umum tidak hanya sebagai hiasan, physical evidence yang baik selain bisa menjadi differentiator dan identity namun juga bisa memiliki kemampuan untuk membangkitkan impulse demand saat orang melihatnya serta juga mampu untuk memberikan pengalaman yang berkesan dari sebuah pengalaman berbelanja.
Nah diatas adalah 7(tujuh) P yang harus dipahami. Dan harap selalu diingat apapun yang kita buat atas tactical diatas maka ukurannya adalah Customer Perceive Value.
Contoh : Marketer vs Customer
- Product vs Wants & Needs
- Price vs Cost to Satisfy
- Place vs Convenience to Buy
- Place vs Communication
Okay, Now coba utak atik 7 (tujuh) P dari produk kita yuk dan mulai berpikir apa yang bisa kita lakukan ^.^
Terima kasih admin artikelnya bermanfaat sekali buat saya baru bergulat di dunia marketing ini