Tinggalkan komentar

Cara untuk Bisa Bankable bagi UKM

Article kali ini melompat dari store manager (STM) level ke para Pengusaha. Banyak Pengusaha yang mengeluh tentang sulitnya mendapatkan pinjaman modal ke bank. Atau juga mengeluh bahwa pemerintah tidak peduli dengan usaha kecil menengah (UKM) karena tidak mendapatkan bantuan modal dari pemerintah. Sebetulnya untuk menjawab masalah ini mari kita balik cara bertanyanya.

Jika kita adalah Pemberi Pinjaman, bagaimanakah kita menentukan sebuah usaha itu pantas diberikan pinjaman? Dalam hal ini, tentu kita berharap uang yang kita pinjamkan kembali dalam waktu yang sudah kita sepakati bersama bukan?

Jawaban tersebut coba dibandingkan dengan usaha yang kita miliki, apakah sudah memenuhi kriteria versi kita tersebut? Kenapa versi kita? Karena pinjaman modal itu tidak terbatas dari bank dan pemerintah saja namun juga dari investor yang dalam hal ini tidak terbatas mulai dari tetangga, sahabat hingga orang tua kita.

Secara umum yang mesti diperhatikan oleh Pengusaha UKM dalam mempersiapkan usahanya untuk mendapatkan pinjaman modal adalah sebagai berikut:

A. Bentuk Usaha atau Business Plan

Setiap usaha baik yang sudah berjalan ataupun masih dalam tahap perencanaan, harus jelas :

  1. Apa yang mau dijual
  2. Siapa pembelinya
  3. Alur supply chain
  4. Siapa yang kelola
  5. Bagaimana cara menjualnya

Itu beberapa hal yang sering ditanyakan, namanya tahap mengenal jati diri orang. Kan mau minjemin uang tentu harus kenal bukan?

B. Laporan Keuangan

Setiap usaha harus memiliki laporan keuangan yang jelas dan terpisah antara keuangan usaha dan pribadi. Kenapa ini penting? Karena keberlangsungan usaha salah satunya adalah keberhasilan mengelola uang.

Bentuknya seperti apa? Tenang tidak perlu sekompleks laporan keuangan modern namun minimal punya hal-hal dibawah ini:

  1. Buku Kas yang berisi laporan uang masuk dan keluar
  2. Bukti bon atas setiap transaksi uang keluar walau hanya di secarik kertas sobekan biasa
  3. Rekening terpisah antara uang pribadi dan uang usaha

Itu adalah basic laporan keuangan yang sangat penting. Ya itu alur keluar masuk uang yang tercatat dan bisa dipertanggung jawabkan secara jelas atau bahasa kerennya adalah Ready for Audit. Jika ada rejeki lebih, membuatnya dalam bentuk softfile seperti excel akan sangat membantu untuk mempermudah dalam melakukan review atas pengelolaan uang serta bisa dengan mudah untuk membuat Laporan Keuangan Sederhana.

C. Pencatatan Aset dan Barang Supply (Barang Modal)

Barang yang merupakan barang modal harus punya catatan berupa daftar asset dan stock card. Kenapa karena Barang Modal merupakan barang yang akan digunakan untuk menghasilkan uang kembali. Dan Barang Modal itu sama dengan uang yang terpendam untuk itu pastikan untuk tidak hilang karena salah kelola.

Bentuknya mudah bisa menggunakan sebuah buku untuk mencatat, penerimaan dan pengeluaran barang. Yang penting jelas ada tanggal serta orang yang menerima dan yang mengeluarkan. Secara periodic sesuai dengan jenis usahanya dilakukan pengontrolan atas ke akuratan pencatatan dengan stock secara fisik yang dikenal dengan stock check atau stock opname.

Mulailah dari 3 (tiga) hal diatas, maka jika masih sulit mendapatkan pinjaman dari bank namun sudah ready untuk pinjaman seperti koperasi, investor personal hingga dana CRM dari company-company besar.

Hal diatas bagian tersulitnya adalah memulai mengerjakan dan konsisten mengerjakannya. Begitu bangun perusahaan yang perlu kita ingat adalah uang perusahaan adalah uang perusahaan, jika kita ambil uang perusahaan maka sama saja dengan menarik modal kita. Yang boleh kita ambil adalah hanya keuntungan bersih perusahaan.

Lets do it!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: